Dalam pembahasan sebelumnya kita sudah mengenal Perbedaan Trading dan Investasi. Kali ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai tips/kiat berinvestasi di pasar modal agar menghasilkan return yang maksimal.
Investasi secara mudah bisa kita pahami sebagai satu aktivitas membeli aset di waktu sekarang untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang di waktu yang akan datang.
Ada banyak jenis dan ragam bentuk investasi pasar modal yang sekarang ini semakin populer dan menjadi pilihan banyak investor. Contohnya seperti yang pernah dimuat dalam artikel, "Bertani Menanam Uang".
Untuk berinvestasi dalam pasar modal kita membutuhkan Manager Investasi/Perusahaan Sekuritas sebagai pihak yang dipercaya untuk mengelola dana investasi. Menurut data OJK (Otoritas Jasa Keuangan), di Indonesia saat ini terdapat lebih dari 96 perusahaan sekuritas yang terdaftar dan memiliki ijin operasional. Bro Cerdas sendiri melakukan aktivitas investasi melalui PT Indo Premier Sekuritas (www.indopremier.com). Hanya pengguna aplikasi, bukan IB atau karyawan.
Anda harus melakukan registrasi/pendaftaran untuk menjadi anggota bursa efek melalui salah satu perusahaan sekuritas di atas. Setiap perusahaan memiliki prosedur sendiri dalam memproses keanggotaan calon konsumen/nasabahnya. Melalui mereka pula Anda akan diwajibkan memiliki Rekening Dana Nasabah (RDN) yaitu rekening terpisah yang akan digunakan secara khusus melakukan transaksi efek. Anda akan dibantu sepenuhnya oleh manager investasi.
Rekening Dana Nasabah ini bisa dibuat di bank yang Anda pilih sendiri. Setelah menyelesaikan proses pendaftaran dan memiliki RDN Anda juga akan mendapatkan Nomor ID keanggotaan bursa efek dari KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia). Selesai dan Anda siap berinvestasi!
Apa saja tips/kiat dalam berinvestasi agar dapat menghasilkan return/keuntungan yang maksimal?Untuk menjawab pertanyaan itu tentu kita harus mau belajar dari mereka yang sudah terbukti sukses meraih keberhasilan dari investasi mereka. Anda tentu pernah mendengar Warren Buffett, investor saham terkaya di dunia dan Lo Kheng Hong yang memiliki predikat sebagai Warren Buffettnya Indonesia. Mereka sudah terbukti mampu menjadikan dirinya tajir melintir sebagai orang-orang terkaya dan mengumpulkan kekayaan dengan berinvestasi saham.
Apa saja kiat mereka? Yuk kita simak bersama-sama;
1. Kenali Perusahaan Penerbit Saham Dengan Baik
Sangat penting bagi Anda untuk mengenali perusahaan penerbit saham yang hendak Anda beli. Penting untuk mengenali aset dengan baik terlebih dahulu sebelum menginvestasikan uang Anda. Pelajari sebaik-baiknya perusahaan dimana Anda akan berinvestasi, mulai dari produk atau layanan apa yang mereka hasilkan.
Disamping mempelajari laporan keuangan perusahaan bersangkutan Anda juga perlu mengenali jajaran direksi, komisaris, management perusahaan, produk/layanan yang mereka hasilkan hingga kepada apa yang mereka kerjakan dengan uang para investor. Pilihlah perusahaan yang profitable, memiliki tata kelola yang baik, oleh orang-orang jujur, baik dan berintegritas. Intinya, "Jangan membeli kucing dalam karung."
2. Anda Adalah Pemilik Perusahaan
Harus dipahami bahwa dalam membangun perusahaan, mengelola agar terus berkembang dengan baik dan menghasilkan profit dibutuhkan waktu tidak sedikit. Dengan berinvestasi Anda harus lebih fokus kepada peluang untuk meraih keuntungan dalam jangka panjang, bukan jangka pendek.
Anda harus memberi kesempatan kepada orang-orang dalam perusahaan untuk bekerja membangun dan mengembangkannya sehingga dapat menghasilkan profit yang berkelanjutan secara konsisten.
Tidak peduli berapa nilai investasinya, Anda memiliki bagian dalam kepemilikan perusahaan tersebut selama berinvestasi di sana.
3. Serakah Ketika Orang Lain Takut dan Takut Ketika Orang Lain Serakah
Ini adalah pelajaran paling penting yang diungkapkan oleh seorang Warren Buffet, terlebih saat Anda melihat gejolak pasar saham yang fluktuatif. Pergerakan pasar saham sangat dipengaruhi oleh Fear and Greedy, ketakutan dan keserakahan.
Sebagai contoh adalah ketika pandemi Covid19 melanda Indonesia dan bahkan dunia. Terdorong oleh kekuatiran dan ketakutan akan mengalami kerugian lebih dalam, banyak orang menjual aset saham yang dimilikinya. Akibatnya harga pasar anjlok, dan inilah saat yang tepat untuk membeli/memborong saham. Mengapa? Karena harganya jadi murah. Ketika orang lain takut, kita serakah.
Sebaliknya, ketika orang cenderung ramai membicarakan saham dan tertarik untuk berinvestasi dengan harapan bisa mendapatkan return yang tinggi, saat itulah Anda harus takut atau lebih tepatnya berhati-hati. Mengapa? Karena harganya akan cenderung menjadi mahal. Ketika orang lain serakah, kita takut/waspada.
4. Jangan Berhutang
Meski seringkali banyak kesempatan untuk menjadi serakah ketika orang lain takut, namun jangan pernah berhutang untuk berinvestasi. Gunakan uang diam Anda yang seandainya uang itu hilang pun tidak akan mempengaruhi kualitas hidup Anda. Karena berinvestasi di pasar saham yang sering berubah situasinya memiliki resiko yang besar.
5. Tidak Perlu Memantau Pergerakan Harga Setiap Hari
Anda tidak perlu memantau dan memperhatikan pergerakan harga setiap hari melalui daily chart. Ini justru akan membuat Anda stress dan dapat terpengaruh secara emosional. Investasi saham adalah investasi jangka panjang, jadi bersabarlah. Akan lebih baik jika Anda fokus kepada perusahaan yang sahamnya Anda beli daripada memantau pergerakan harga harian. Beli dan tahan. Kesabaran menjadi kunci keberhasilan dalam berinvestasi saham.
Tidak ada yang instan dalam berinvestasi. Dibutuhkan waktu dan kesabaran untuk menghasilkan return yang maksimal. Winning mentality yang baik akan sangat membantu Anda untuk memiliki kesabaran dalam berinvestasi.
Tips terakhir yang Anda harus catat adalah, "Pasar modal adalah tempat berpindahnya uang dari mereka yang tidak sabar kepada mereka yang sabar." Orang yang tidak sabar terburu-buru menjual atau melepas sahamnya, sementara orang sabar yang akan mendapatkan keuntungannya. Maka, bertahanlah sedikit lebih lama dari yang lain.
No comments:
Post a Comment